Letusan
Besar Vulkanik Gunung Toba
Danau
Toba
Danau ini mempunyai ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer sehingga danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, karena hal inilah danau ini sudah terkenal hingga ke mancanegara. Selain hal tersebut danau ini terkenal akan keindahan yang dimilikinya sehingga sampai saat ini banyak wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba maupun ke Pulau Samosir.
Pulau
Samosir
Tetapi Toba tersentak kaget mendengar suara merdu dari ikan emas tersebut “Jangan bawa aku ke rumahmu untuk kau masak, tetapi taruhlah aku di dalam sebuah gubuk kecil di ladang, dan datanglah kesana setelah tiga hari”. Toba kaget melihat ikan itu bisa berbicara, dan diapun menuruti perkataan ikan emas tersebut.
Setelah tiga hari Toba menunggu, diapun pergi ke gubuk tersebut. Toba tersentak kaget karena dia bukan menemukan seekor ikan emas di dalam gubuk tersebut, melainkan dia menemukan seorang gadis yang sangat cantik dengan rambut panjang bagaikan bidadari yang turun dari langit ke tujuh. Dengan perasaan kaget dan kagum akan kecantikan gadis tersebut Toba bertanya kepada gadis itu “Siapa gerangan kamu dan mengapa ada disini ? “, gadis itu menjawab dengan lembut “aku bernama Nauli, Putri penguasa di dalam air. Aku diperintahkan oleh Dewata untuk manusia”.
Sebagai seorang pemuda Toba merayu gadis tersebut untuk mau menjadi pendamping hidupnya. Gadis itu berkata “Aku mau menjadi pendamping hidupmu tetapi dengan satu syarat akan sebuah perjanjian. Hal apapun yang terjadi nanti di rumah tangga kita, kamu tidak boleh mengatakan bahwa aku adalah jelmaan dari seekor ikan dan apabila kamu mengingkari janji tersebut, aku akan kembali berwujud menjadi seekor ikan dan hidup kembali di dalam air”. Toba setuju dengan perjanjian tersebut dan merekapun mendirikan sebuah rumah tangga.
Untuk kebutuhan hidup sehari-hari mereka bertani. Mereka hidup rukun dan damai. Setelah beberapa lama mereka dikaruniai seorang anak yang bernama Samosir. Di suatu hari ketika anak mereka Samosir menghantarkan makanan ke ladang untuk bapaknya, Samosir terjatuh dan makanan tersebut menjadi kotor dan bercampur debu. Samosir mengumpulkan makanan tesebut dan terus membawanya kepada ayahnya. Setelah sampai diladang Samosir memanggil ayahnya untuk makan, tetapi dia takut untuk menceritakan apa yang dialaminya saat membawa makanan tersebut.
Ketika Ayahnya membuka makanan tersebut, dia kaget dan betul-betul marah melihat makanannya kotor dan bercampur debu. Diapun marah dan berkata kepada Samosir “dasar anak seekor ikan, bawa makanan saja tidak becus “, Samosir menangis mendengar amarah ayahnya dan langsung pulang ke rumah dan menceritakan hal ini kepada ibunya. Nauli merasa sedih mendengar laporan anaknya Samosir, diapun ikut menangis. Nauli merasa bahwa suaminya Toba telah mengingkari janjinya.Dengan rasa sedih Nauli memeluk anaknya Samosir dan mengakui bahwa dia memang jelmaan dari seekor ikan.
Nauli menyuruh anaknya Samosir untuk pergi ke daratan yang paling tinggi, dan mengatakan kepada Samosir bahwa akibat dari janji yang telah di ingkari oleh ayahnya maka Nauli akan kembali berwujud menjadi seekor ikan. Setelah Samosir berada tepat didaratan yang paling tinggi, Nauli berdoa kepada sang pencipta untuk mengembalikan wujudnya seperti semula. Setelah hal tersebut hujanpun turun sangat deras dan berlangsung sangat lama. Airpun meluap dan menenggelamkan tempat tinggal mereka menjadi danau yang sangat besar. Nauli pun berubah wujud kembali menjadi seekor ikan. Akibat hal teresebut air yang menenggelamkan desa mereka menjadi sebuah danau. Danau itu dikenal dengan nama Danau Toba dan dataran tinggi tempat Samosir berada adalah Pulau Samosir.
Pemandangan
Malam Hari di Pulau Samosir
Penginapan
di Pulau Samosir
Pengunjung dapat menentukan pilihan yang lebih nyaman untuk menikmati berwisata di Danau Toba dan Pulau Samosir, yaitu dengan tinggal di Pulau besar Samosir di tengah danau. Disini pengunjung dapat melihat rumah asli masyarakat Batak Toba. Pulau ini memiliki banyak jejak kisah masa lampau yang di dalamnya terdapat kuburan batu dan desa-desa tradisional, seperti di Ambarita yang memiliki halaman dengan furnitur batu di mana di hari tua narapidana diadili dan dipenggal. Atau berkunjung ke Simanindo dimana pengunjung akan menikmati musik dan tarian ritual tradisional Batak. Di sinilah para pengunjung akan dibawa untuk menemukan budaya Toba yang unik dan kuno.
Di Tomok pengunjung dapat menemukan kenang-kenangan dan kerajinan batak, membeli tenunan tangan khas syal merah dan hitam yang disebut ulos yang masih digunakan hingga saat ini, kalender batak dari rotan, ukiran kayu dan lain-lain. Pulau Samosir dapat diakses dengan menggunakan kapal feri reguler dari Parapat. Selain dengan kapal feri tersedia perahu yang berlalu lalang di sekitar pulau secara teratur. Dan jika Anda ingin lebih memahami budaya batak berkunjung ke Museum Batak di Balige, lebih jauh ke selatan di sisi daratan pantai terdapat banyak hotel dan akomodasi yang lebih kecil di sekitar danau terutama di Parapat dan Tuktuk di Pulau Samosir.
No comments:
Post a Comment